Surat itu ditandatangani oleh Deputi Bidang Pengawasan Pangan Olahan BPOM RI, Suratmono. Isinya melarang adanya klim bahwa produk susu kental manis disetarakan dengan produk susu sebagai penambah dan pelengkap gizi.
“Dalam rangka melindungi konsumen utamanya anak-anak dari informasi yang tidak benar dan menyesatkan, perlu diambil langkah perlindungan yang memadai tentang label dan iklan pada produk Susu Kental dan Analognya,” begitulah isi Surat Edaran BPOM yang ditetapkan pada 22 Mei 2018 lansir Islampos.
Produk itu juga dilarang menggunakan visualisasi gambar susu cair dan atau susu dalam gelas dengan disajikan dengan cara diseduh untuk konsumsi sebagai minuman.
Sedangkan iklan susu kental manis tidak diperbolehkan menggunakan model anak-anak. Jam tayang iklan produk itu juga dilarang ditayangkan pada jam tayang anak-anak.
Produsen, importir dan distributor produk Susu kental dan analognya harus menyesuaikan dengan surat edaran ini paling lama 6 (enam) bulan sejak ditetapkan.
Surat edaran BPOM RI itu merujuk pada Pasal 100 ayat (1) dan Pasal 104 ayat (1) Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan dan Pasal 5 ayat (1).
Selain itu juga merujuk Pasal 44 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 1999 tentang Label dan Iklan Pangan tentang Label Iklan dan Pangan untuk memperhatikan Label dan Iklan Susu Kental dan Analognya dilarang menampilkan anak-anak berusia dibawah 5 (lima) tahun dalam bentuk apapun.
Sementara itu, menurut Peneliti Pusat Pengembangan Ilmu Pengetahuan Teknologi Pangan dan Pertanian Asia Tenggara Institut Pertanian Bogor, Prof Dr Ir Dodik Briawan, MCN Susu Kental Manis (SKM) tidak cocok dikonsumsi anak secara rutin.
Hal tersebut karena SKM terlalu banyak mengandung gula dan lemak, namun sedikit mengandung kalsium. Kandungan tersebut dikhawatirkan dapat memicu berbagai masalah pada anak, salah satunya adalah obesitas bahkan diabetes.
“Ini lebih seperti sirup ya. Karena gulanya itu 40 sampai 50 persen dalam pembuatannya itu. Besar sekali. Sehingga dia memang jadi lebih awet,” jelas Dodik seperti dikutip dari Tirto, Jumat (22/9/2017).
Menurut Dodik, sebenarnya para orang tua dapat dengan mudah mengetahui baik tidaknya SKM untuk konsumsi anak-anak.
“Karena ada kan tulisannya di situ (kemasan) berapa kadar gulanya, dan kalau tidak salah juga ada tulisan tidak baik untuk anak,” ungkap Dodik.
Namun, harganya yang murah membuat masyarakat enggan berpindah ke susu segar atau bubuk dan menjadikan SKM sebagai susu yang dikonsumsi sehari-hari.
0 Response to "PERHATIAN! Susu Kental Manis Tidak Baik Untuk Anak, Ini Penjelasannya !"
Post a Comment