SUARAMEDAN.com - Jakarta.- Pansus KPK yang sedang berjalan mendadak mendapat kejutan baru. Fraksi yang selama ini mencecar KPK mendadak mengundurkan diri dari Pansus KPK mengikuti "sahabat karibnya" PKS yang sedari awal tidak ikut dalam "kapal" yang bernama Pansus KPK tersebut.
Pengamat politik dari Pusat Studi Islam dan Kenegaraan (PSIK) Indonesia Arif Susanto mengatakan, keputusan Gerindra untuk mundur dari Pansus Angket KPK mengesankan inkonsistensi sikap partai. Mulanya Gerindra walk out saat Rapat Paripurna memutuskan persetujuan angket untuk KPK.
"Kemudian, Gerindra memutuskan untuk terlibat dalam Pansus Angket tersebut dengan alasan untuk mengawasi kinerja Pansus. Kini, mereka memutuskan untuk keluar dari Pansus," kata Arif, Kamis 27 Juli 2017.
Padahal, menurutnya sejak awal telah terbaca bahwa pembentukan Pansus Angket KPK adalah bagian dari upaya pelemahan KPK oleh DPR. Jejak pelemahan tersebut bahkan terentang mulai dari upaya revisi UU KPK oleh DPR pada 2012, yang kemudian berlanjut hingga 2015 dan 2016, meskipun kesemuanya gagal. Awal 2017, DPR juga permah melakukan sosialisasi revisi UU KPK.
"Artinya, seluruh fraksi sesungguhnya telah memiliki pengetahuan dan kesadaran tentang posisi sikap DPR terhadap KPK," ucap Arif.
Permainan politik semacam ini bisa menghasilkan efek positif, jika kesan buruk berhasil disematkan kepada para pendukung Pansus Angket KPK. Namun, efek negatif menurutnya mungkin akan dituai jika Gerindra gagal menegaskan kontra-posisi mereka dibandingkan fraksi-fraksi lain di DPR.
"Pada akhirnya, publik perlu menyikapi secara kritis posisi sikap DPR terhadap agenda anti-korupsi, terutama setelah pengusutan mega-korupsi KTP elektronik," kata Arif.
sumber : Republika
Related Posts :
- Takut Namanya di Sebut? Tersangka Korupsi e-KTP DI Ancam Anggota DPR
- Mengejutkan, Tunggakkan e-KTP Mencapai Rp.70 Triliun
- Mengejutkan! Penuturan Mantan Preman Akan Sosok Victor Laiskodat
- Sudah Salah Nasdem Malah Ancam Balik Partai Yang Polisikan Viktor
- Kasus Victro Bisa Jadi "Ahok" ke Dua
- Ketua Partai Nasdem Ini Tuduh 4 Partai Ini Pendukung Kelompok Extrimis
- Politisi Golkar, Priyo Terima 3 Milliar Dari Korupsi Al Qur'an
- Cuma 7 Orang Anggota DPRD Medan Yang Tak Terlibat "Penginapan Fiktif" Ini Orangnya
- KPK OTT Dirjen Perhubungan Laut, Tonny Budiono
- Fahri Minta Pansus Angket KPK Panggil Jokowi
- Walau PKS, PAN dan Gerindra Walk Out, Pansus KPK Tetap di Perpanjang
- Daftar Balon Wali Kota Medan ke PKS, H.Sobirin Harahap : Saya Ingin Berpartisipasi dalam Membangun Kota Medan
- Buka Pendaftaran Balon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan, PKS : Target Kita Menjadi Wali Kota
- AMPUH Resmi Serahkan Rekomendasi Dukungan H.Hidayatullah Menjadi Calon Wali Kota Medan
- Dr.Rudiawan Sitorus : Perlindungan Ibu Hamil, Bayi dan Balita Penting untuk Masa Depan Kota Medan
- ABS : PKS Paluta Optimis Siap Menang, Raih 4 Kursi pada Pileg 2024
- Zulham Efendi Tuntaskan 10 Tahun Penantian Warga Nikmati Jalan yang Layak Dilewati
- H.Anshory Siregar, Lc Tekankan Pentingnya Empat Pilar Berbangsa Ditanamkan Sejak Dini
- Datuk Iskandar Muda : Perda No. 5 Tahun 2015 Harus Mampu Menekan Angka Kemiskinan di Kota Medan
- H.Rajudin Sagala : Perda No. 10 tahun 2017 Dibuat Untuk Meningkatkan Kualitas Hidup Masyarakat Kota Medan
mari buruan yang jauh merapat, yang dekat silahkan daftar,mainkan dan menangkan hadiahnya, hanya di updatebetting
ReplyDelete