Modus kriminalisasi bukan saja pada ulama, mantan Jenderal TNI, tokoh aktivis dan santri. Tapi juga membidik pasangan Cagub-Cawagub, Agus-Sylvia seputar pro-kontra dana hibah.
Ironinya, penyidik sangat ngotot untuk memanggil dan memeriksa Sylviana Murni. Namun setelah terbongkar dugaan keterlibatan Jokowi, sikap Mabes Polri terlihat panik dan bertindak diskriminatif.
Publik mendesak Mabes Polri tidak boleh tebang pilih, Jokowi harus segera dipanggil dan dimintai keterangan.
Tindakan itu wajib dilakukan agar institusi Polri tidak dituding bermain politik demi menyelamatkan elektabilitas Ahok yang makin anjlok.
Sikap reaktif Mabes Polri untuk menjerat Sylviana telah memicu sentimen negatif dan berpotensi menyulut Pilgub DKI menjadi tidak kondusif.
Oleh sebab itu, sebelum Pilgub DKI digelar, Mabes Polri harus memeriksa Jokowi agar memastikan penanganan kasus Sylvia tidak dicemari oleh kepentingan politik apapun.
"Jangan terkesan melindungi dan mengistimewakan Jokowi dihadapan hukum. Sebaliknya para ulama, tokoh aktivis, santri, seniman, mantan Jenderal TNI dan Sylviana diperlakukan secara tidak adil".
Hal ini disampaikan Faisal Assegaf yang merupakan aktifis progres 98.
0 Response to "Jangan Tebang Pilih, Polisi Di Minta Periksa Jokowi "
Post a Comment