"Bila tidak ada seorang pun yang saya percayai bisa menyelesaikan masalah negeri ini, saya akan mencalonkan diri jadi presiden." kata Hary Tanoesoedibjo kepada ABC.
"Ini bukan untuk diri saya pribadi, tetapi untuk negeri ini," kata pengusaha besar media dan pengembang di Indonesia, yang lebih banyak dikenal dengan nama Hary Tanoe.
Hary Tanoe sudah memiliki partai politik bernama Partai Persatuan Indonesia atau Perindo."Kami memerlukan seorang pemimpin yang memiliki integritas yang bisa membawa pemecahan bagi negeri ini," katanya.
Ambisi politik Hary Tanoe bisa menciptakan konflik kepentingan. Dia dan Donald Trump juga adalah mitra bisnis. Hary Tanoe terlibat dalam dua proyek Trump, satu di Bali dan satu lagi di dekat Jakarta.
ABC sudah mengunjungi proyek Trump di Lido, Bogor, dimana disana akan dibangun hotel, 300 vila, country club dan lapangan golf 18 lubang yang didesain pegolf Afrika Selatan Ernie Els, yang akan menggunakan nama Trump. Pembangunan lapangan golf sudah dimulai, namun pembangunan vila dan hotel belum dimulai.
Keseluruhan proyek diperkirakan akan selesai di masa empat tahun pemerintahan pertama Donald Trump sebagai presiden. Hubungan bisnis dengan Trump sudah memberikan kemudahan bagi Hary Tanoe untuk melakukan kontak dengan presiden Amerika Serikat tersebut, sesuatu yang susah dilakukan oleh banyak pemimpin dunia lainnya.
"Saya memiliki akses tentu saja ke dia, karena kami menjalin kerja sama. Namun saya harus membatasi kerja sama dan interaksi tersebut." katanya.
Kontak hari ke hari kebanyakan dilakukan dengan anak-anak Trump yang sudah dewasa. "Dengan ketiganya. Setiap orang punya peran berbeda. Don junior bertanggung jawab atas keseluruhan proyek, Erik desain dan golf, dan Ivanka, rincian mengenai apa yang harus diisi untuk hotel," katanya.
Ini adalah bagian dari proyek bernilai miliaran dolar, yang pada akhirnya juga akan memiliki taman hiburan model Disneyland.
Hubungan bisnis Trump-Tanoe yang sudah ada berpotensi menimbulkan masalah bagi Trump. Tanoe sudah mengatur pertemuan antara dua politikus Indonesia, Setya Novanto yang berada di tengah skandal korupsi bernilai empat miliar dolar AS di Indonesia dan Fadli Zon, yang memiliki hubungan dekat dengan kelompok yang menginginkan Gubernur Jakarta Ahok dipenjarakan.
Zon pernah bertemu dengan Ketua FPI Habib Rizieq dan berbicara dalam aksi demo 4 November lalu di Jakarta. Hary Tanoe mengatakan dia tidak khawatir dengan Fadli Zon.
"Dia adalah politikus tetapi kalau kita kenal dia, dia netral. Dia sangat moderat. Sebagai politikus dia harus melakukan sesuatu untuk kepentingan politiknya. Itu hal yang normal," katanya.
Salah satu faktor yang bisa menjadi penghalang bagi ambisi politik Hary Tanoe adalah latar belakang etnisnya. Sama seperti Ahok, Hary Tanoe adalah keturunan Tionghoa dan agamanya Kristen.
Saat ini, ada ketegangan di Indonesia berkenaan sidang penistaan agama yang dijalani oleh Ahok. Meski sudah ada dua aksi besar menentang Ahok, Hary Tanoe tetap optimistis. Sekitar 500 ribu orang menghadiri aksi di Monas 2 Desember lalu.
"Bila presiden Jokowi bertindak dengan cepat, kita tidak akan melihat adanya aksi 2 Desember. Masalahnya adalah lebih ke Presiden Jokowi. Dia harus menunjukkan kepemimpinan yang lebih tegas untuk membuat situasi tenang. Indonesia siap untuk pemimpin dari latar belakang apa saja. Mayoritas warga bersikap lebih realistis. Mereka menginginkan pemimpin yang bisa membawa solusi," kata Hary.
0 Response to "Hary Tanoe Ingin Jadi Presiden RI"
Post a Comment