Cari-cari Kesalahan, Kapolda Jabar Incar Pesantren Habib Rizieq

SUARAMEDAN.com - Jawa Barat. Setelah di bidik dalam kasus penghinaan Pancasila oleh rachmawati, penyebaran kebencian tentang logo Palu arit di Uang Palsu, Kini Polisi tersu mencari-cari kesalahan Imam Besar Front Pembela Islam, Habib Rizieq Syihab.

Kali ini Polisi, melalui Kapolda Anton Charliyan sednag mencari kesalahan Habib Rizieq tentang status tanah di pesantren yang di kelola oleh sang Ulama di Mega Mendung, Jawa Barat.

Menanggapi hal tersebut, pihak FPI menyayangkan sikap Polisi yang kelihatan kalut dan terkesan mencari-cari kesalahan sang Kiayai tersebut. FPI meminta seharusnya pihak Kepolisian mengecek legalitas tanah tersebut sebelum menuduh sana-sini.

Intinya, Kapolda ini (Anton) tanya dulu dong ke Kapolda kemarin, tanya ke Gubernur dulu, tanya ke Badan Pertahanan Nasional (BPN) jangan langsung mengeluarkan pernyataan". Ujar juru bicara FPI Slamet Maarif.

Slamet manambahkan bahwa tanah yang didirikan untuk pesantren tersebut merupakan wakaf dari masyarakat dan legalitas tanahnya sudah sesuai dengan hukum yang berlaku.

Sementara itu sang Imam besar menanggapi fitnah dari Polisi itu dengan tenang. Habib mengatakan Polisi sedang panik.

"Tanah di Megamendung milik Petani, mana mungkin bisa diserobot". ungkap Habib

"Jangankan anda merampas 40 hektar, sejengkal tanah anda serobot di uber-uber pakai pacol sama petani, boleh tanya". tambahnya.

Habib menambhkan bahwa tanah ini merupakan bukan milik pribadi, tapi merupakan wakaf untuk umat Islam dan tidak boleh diperjual belikan sampai hari kiamat.

"Jangan mnenyebar fitnah, nanti mati sendiri" ungkap Habib

Berikut isi dari klarifikasi Habib Rizieq: