2017, Posko Pengungsian Sinabung Bakal Ditutup
SUARAMEDAN.com - Gubenur Sumatera Utara H T Erry Nuradi menargetkan paling lama kwartal pertama tahun 2017 seluruh pengungsi erupsi gunung sinabung tidak ada lagi yang berada di posko pengungsian. Semua pengungsi , menurut Errry sudah harus mendapat tempat tinggal baik itu berupa hunian sementara (huntara) atau hunian tetap.
Hal itu ditegaskan Erry dalam kunjungannya ke Posko Pengungsian di Jalan Kiras Bangun Kecamatan Simpang Empat, Kabanjahe Kamis (3/11). Gubsu didampingi Pangdam I Bukit Barisan Mayjen TNI Lodewyk Pusung, Kapolda Sumut Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel, Bupati Karo Terkelin Brahmana, Wakil Bupati Corry Sebayang , Ketua TP PKK Evi Diana Erry Nuradi dan beserta istri Kapolda dan istri Pangdam I/BB.
Gubsu meminta Pemerintah Daerah Kabupaten Karo dan pihak terkait dapat segera merealisasikan pemindahan para pengungsi yang sudah menderita bertahun-tahun hidup di posko pengungsian. “Pemerintah pusat sudah menyediakan anggarannya, tinggal daerah yang mengatur pelaksanaannya. Saya harap Pemda dapat dengan sebaiknya dan sesegera mungkin memindahkan para pengungsi ke huntara atau hunian tetap,” ujar Gubsu.
Saat ini jumlah desa yang ada di Posko Pengungsian sebanyak sembilan desa atau 1.682 kk yang tersebar di 9 titik Posko pengungsian yang disiapkan oleh Pemkab Karo. “Masih cukup banyak pengungsi yang ada di tempat penampungan kita berHuharap segera dibangun hutara dan hunian tetap. Informasi yang kita dapat dalam minggu ini Huntara akan dikirim oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dan akan segera dibangun,” kata Gubsu.
Dia meminta paling lama Kuartal pertama 2017 semua pengungsi harus sudah ada di huntara hunian tetap. Menurut Erry Badan Nasional Penanggulangan Bencana akan bekerjasama dengan Kemen PU Pera untuk penyediaan Huntara. “Saya terima informasi dalam minggu ini Huntara dikirim dan akan dibangun. Kita harapkan sampai bulan Desember, Huntara sudah jadi,” kata Erry.
Pangdam I/BB meminta Pemkab melakukan percepatan penyediaan lokasi Huntara dan Hunian tetap. “Yang terpenting relokasi harus mengikuti kearifan local. Daya tamping harus disesuaikan dengan kondisi , jangan dipaksakan sehingga mengganggu ketentaraman masyarakat yang ada di lokasi,” tegas Lodewyk.
Dalam kesempatan itu, Gubsu didampingin unsure FKPD menyerahkan secara simbolis bantuan sandang dan pangan kepada pengungsi korban erupsi Gunung Sinabung warga Desa Kuta Tengah yang menempati Posko Pengungsi di Jalan Kiras Bangun Kecamatan Simpang Empat. Kepala Dinas Sosial Sumut Rajali , S.Sos menjelaskan bantuan yang diberikan berupa Ikan kaleng sarden 7.000 pax, 2.000 pax kecap, 1.000 pax minyak goreng, 600 alas tempat tidus dan 600 selimut.
Gubsu berpesan tiga hal kepada para pengungsi yaitu jangan mencoba menerobos zona merah atau zona larangan di bawah radius 5 km dari kawah. Kedua, selama di pengungsian harus menjaga kekompakan dan kebersihan agar terhindar dari berjangkitnya penyakit. Dan ketiga, tetap melakukan aktivitas sebagaiamana biasa, seperti anak-anak harus tetap bersekolah.
Hal itu ditegaskan Erry dalam kunjungannya ke Posko Pengungsian di Jalan Kiras Bangun Kecamatan Simpang Empat, Kabanjahe Kamis (3/11). Gubsu didampingi Pangdam I Bukit Barisan Mayjen TNI Lodewyk Pusung, Kapolda Sumut Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel, Bupati Karo Terkelin Brahmana, Wakil Bupati Corry Sebayang , Ketua TP PKK Evi Diana Erry Nuradi dan beserta istri Kapolda dan istri Pangdam I/BB.
Gubsu meminta Pemerintah Daerah Kabupaten Karo dan pihak terkait dapat segera merealisasikan pemindahan para pengungsi yang sudah menderita bertahun-tahun hidup di posko pengungsian. “Pemerintah pusat sudah menyediakan anggarannya, tinggal daerah yang mengatur pelaksanaannya. Saya harap Pemda dapat dengan sebaiknya dan sesegera mungkin memindahkan para pengungsi ke huntara atau hunian tetap,” ujar Gubsu.
Saat ini jumlah desa yang ada di Posko Pengungsian sebanyak sembilan desa atau 1.682 kk yang tersebar di 9 titik Posko pengungsian yang disiapkan oleh Pemkab Karo. “Masih cukup banyak pengungsi yang ada di tempat penampungan kita berHuharap segera dibangun hutara dan hunian tetap. Informasi yang kita dapat dalam minggu ini Huntara akan dikirim oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dan akan segera dibangun,” kata Gubsu.
Dia meminta paling lama Kuartal pertama 2017 semua pengungsi harus sudah ada di huntara hunian tetap. Menurut Erry Badan Nasional Penanggulangan Bencana akan bekerjasama dengan Kemen PU Pera untuk penyediaan Huntara. “Saya terima informasi dalam minggu ini Huntara dikirim dan akan dibangun. Kita harapkan sampai bulan Desember, Huntara sudah jadi,” kata Erry.
Pangdam I/BB meminta Pemkab melakukan percepatan penyediaan lokasi Huntara dan Hunian tetap. “Yang terpenting relokasi harus mengikuti kearifan local. Daya tamping harus disesuaikan dengan kondisi , jangan dipaksakan sehingga mengganggu ketentaraman masyarakat yang ada di lokasi,” tegas Lodewyk.
Dalam kesempatan itu, Gubsu didampingin unsure FKPD menyerahkan secara simbolis bantuan sandang dan pangan kepada pengungsi korban erupsi Gunung Sinabung warga Desa Kuta Tengah yang menempati Posko Pengungsi di Jalan Kiras Bangun Kecamatan Simpang Empat. Kepala Dinas Sosial Sumut Rajali , S.Sos menjelaskan bantuan yang diberikan berupa Ikan kaleng sarden 7.000 pax, 2.000 pax kecap, 1.000 pax minyak goreng, 600 alas tempat tidus dan 600 selimut.
Gubsu berpesan tiga hal kepada para pengungsi yaitu jangan mencoba menerobos zona merah atau zona larangan di bawah radius 5 km dari kawah. Kedua, selama di pengungsian harus menjaga kekompakan dan kebersihan agar terhindar dari berjangkitnya penyakit. Dan ketiga, tetap melakukan aktivitas sebagaiamana biasa, seperti anak-anak harus tetap bersekolah.
loading...
0 Response to "2017, Posko Pengungsian Sinabung Bakal Ditutup"
Post a Comment