Ini Tantangan Kapoldasu Baru
Friday, October 14, 2016
Berita,
kapolda sumut,
Ricko Amelza Dahniel,
Sumatera Utara,
Tifatul Sembiring
SUARAMEDAN.com - “ Pertama-tama kami ingin mengucapkan selamat atas penunjukan Irjen Pol. H. Ricko Amelza Dahniel sebagai Kapolda baru Sumatera Utara, menggantikan Irjen Pol. Raden Budi Winarso, yang memasuki masa pensiun”, demikian disampaikan oleh Anggota Komisi III DPR-RI, Ir. H. Tifatul Sembiring melalui Siaran Pers nya hari ini (13/10/2016).
Lebih lanjut Tifatul Sembiring menyatakan: “Penunjukan sebagai Kapolda tersebut selain merupakan kepercayaan dari Kapolri Tito Karnavian, tentunya juga harus dimaknai sebagai sebuah amanah yang sangat berat dari masyarakat , karena SUMUT selama ini dikenal sebagai “Daerah Keras”, “Multi-Etnik, multi suku dan multi agama”, wilayah lintasan Ganja dari Aceh, peredaran dan penggunaan Narkoba serta akhir-akhir ini diramaikan dengan kasus-kasus Begal”. Kapolda secara khusus juga harus memastikan konflik social sebagaimana terjadi beberapa waktu yang lalu di tanjung balai
“Oleh karena itu kata Tifatul, kami mendukung Agenda yang disampaikan Kapolda paska pelantikan beliau kemarin (Rabu, 12/10/2016), sebagaimana dimuat sejumlah media yang mengatakan bahwa ia akan fokus merubah kultur personel di jajaran Polisi Sumatera Utara terhadap praktek-praktek yang koruptif, hedonis dan tindakan kekerasan berlebihan, dan segera memetakan kasus yang rawan terjadi di Sumut, seperti begal, narkoba, korupsi hingga konflik sosial, termasuk dengan pelibatan Pengawasan Eksternal seperti KPK”. Berbagai agenda tersebut merupakan tantangan yang bukan main bagi Kapolda.
Tifatul mengingatkan bahwa “walaupun SUMUT adalah daerah multi, pada dasarnya Sumatera Utara adalah daerah yang memiliki masyarakat dengan karakter dinamis, tenang serta egaliter, dan khas anak Medan yang setia kawan. Oleh karena itu masyarakat SUMUT adalah sebuah keluarga besar”. Oleh karena itu, hendaknya Kapolda juga secara proaktif melakukan Blusukan ke lapangan atau akar rumput, dan proaktif mendatangi berbagai elemen masyarakat seperti tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda untuk bersama- sama membahas berbagai persoalan di masyarakat yang berkaitan dengan ranah dan peran serta tanggung jawab polisi dalam mengembangkan langkah dan tindakan strategis dalam suatu agenda bersama yang konkrit”.
Jadi, Benar sekali inti agenda Pak Kapolda, membersihkan Sapu terlebih dahulu untuk membersihkan rumah. Saya yakin bahwa sebagai lulusan terbaik Akpol dan juga mendapat predikat terbaik pada Sespimpol pada tahun 2002 dan juga gelar doktor di bidang akademik, Bapak Kapolda Insya Allah akan memberikan yang terbaik bagi Sumatera Utara.
Diakhir siaran persnya, Tifatul menyebutkan bahwa tentunya masyarakat SUMUT akan berharap banyak dari Kapolda agar Sumut menjadi daerah yang aman, tentram dan tertib. Oleh karena itu selaku Anggota Dewan dari Komisi III DPR-RI dan khususnya dari DAPIL SUMUT 1, akan menantikan aksi nyata Bapak Kapolda di lapangan, akan senantiasa mengkritisi berbagai langkah KAPOLDA, sekaligus siap bekerja sama dalam agenda penegakan hukum .[sm]
Lebih lanjut Tifatul Sembiring menyatakan: “Penunjukan sebagai Kapolda tersebut selain merupakan kepercayaan dari Kapolri Tito Karnavian, tentunya juga harus dimaknai sebagai sebuah amanah yang sangat berat dari masyarakat , karena SUMUT selama ini dikenal sebagai “Daerah Keras”, “Multi-Etnik, multi suku dan multi agama”, wilayah lintasan Ganja dari Aceh, peredaran dan penggunaan Narkoba serta akhir-akhir ini diramaikan dengan kasus-kasus Begal”. Kapolda secara khusus juga harus memastikan konflik social sebagaimana terjadi beberapa waktu yang lalu di tanjung balai
“Oleh karena itu kata Tifatul, kami mendukung Agenda yang disampaikan Kapolda paska pelantikan beliau kemarin (Rabu, 12/10/2016), sebagaimana dimuat sejumlah media yang mengatakan bahwa ia akan fokus merubah kultur personel di jajaran Polisi Sumatera Utara terhadap praktek-praktek yang koruptif, hedonis dan tindakan kekerasan berlebihan, dan segera memetakan kasus yang rawan terjadi di Sumut, seperti begal, narkoba, korupsi hingga konflik sosial, termasuk dengan pelibatan Pengawasan Eksternal seperti KPK”. Berbagai agenda tersebut merupakan tantangan yang bukan main bagi Kapolda.
Tifatul mengingatkan bahwa “walaupun SUMUT adalah daerah multi, pada dasarnya Sumatera Utara adalah daerah yang memiliki masyarakat dengan karakter dinamis, tenang serta egaliter, dan khas anak Medan yang setia kawan. Oleh karena itu masyarakat SUMUT adalah sebuah keluarga besar”. Oleh karena itu, hendaknya Kapolda juga secara proaktif melakukan Blusukan ke lapangan atau akar rumput, dan proaktif mendatangi berbagai elemen masyarakat seperti tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda untuk bersama- sama membahas berbagai persoalan di masyarakat yang berkaitan dengan ranah dan peran serta tanggung jawab polisi dalam mengembangkan langkah dan tindakan strategis dalam suatu agenda bersama yang konkrit”.
Jadi, Benar sekali inti agenda Pak Kapolda, membersihkan Sapu terlebih dahulu untuk membersihkan rumah. Saya yakin bahwa sebagai lulusan terbaik Akpol dan juga mendapat predikat terbaik pada Sespimpol pada tahun 2002 dan juga gelar doktor di bidang akademik, Bapak Kapolda Insya Allah akan memberikan yang terbaik bagi Sumatera Utara.
Diakhir siaran persnya, Tifatul menyebutkan bahwa tentunya masyarakat SUMUT akan berharap banyak dari Kapolda agar Sumut menjadi daerah yang aman, tentram dan tertib. Oleh karena itu selaku Anggota Dewan dari Komisi III DPR-RI dan khususnya dari DAPIL SUMUT 1, akan menantikan aksi nyata Bapak Kapolda di lapangan, akan senantiasa mengkritisi berbagai langkah KAPOLDA, sekaligus siap bekerja sama dalam agenda penegakan hukum .[sm]
loading...
0 Response to "Ini Tantangan Kapoldasu Baru"
Post a Comment