SUARAMEDAN.com - H. Ansory Siregar, Lc Anggota
Komisi IX DPR RI Fraksi PKS dari dapil Sumut 3 menjadi keynote Speaker pada
acara sosialisasi KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi) Obat, kosmetik dan makanan di Aula Bintang, Jl
Imam Bonjol Kisaran, Sabtu (29/10).
Acara yang diselenggrakan oleh direktorat pengawasan produk dan bahan berbahaya Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Pusat ini di ikuti oleh sekitar 400 orang peserta yang terdiri dari perwakilan Ibu-Ibu dari Kecamatan se Kabupaten Asahan, pengerak posyandu, pemuda lingkungan dan tokoh masyarakat Asahan.
Dalam paparannya, Ansory menyambut baik serta mengapresiasi kegiatan KIE yang dilakukan oleh BPOM. “Saya menyambut baik acara ini, ini merupakan bukti hadirnya Negara dalam memberikan edukasi kepada masyarakat tentang produk dan bahan berbahaya di sekitarnya”.
“BPOM telah menjalankan tupoksi nya dengan melakukan pengawasan terhadap semua produk makanan dan obat, baik yang di produksi oleh industri rumah tangga maupun industri besar. Jangan sampai ada lagi anak bangsa yang menjadi korban oknum yang tidak bertangung jawab dengan berniat meracuni masyarakat melalui produk makanan maupun obat. Cukuplah vaksin palsu dan obat palsu yang sempat menghebohkan bangsa Indonesia beberapa bulan yang lalu, dan semoga itu tidak terjadi di kabupaten Asahan khususnya dan umumnya di Sumatera Utara”. Ujar Ansory.
Dalam
kesempatan ini, Ansory meminta peserta yang hadir bersedia menjadi
Satgas (satuan tugas) BPOM sabagai ujung tombak masyarakat
untuk menjaga keluarga dan lingkungannya dari produk dan bahan
berbahaya. Ansory juga meminta kepada BPOM untuk secara periodik turun
kelapangan untuk mengecek Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS), jangan sampai ada
PJAS yang bisa"membunuh" anak-anak kita di sekolah.
Ansory juga menekankan bahwa Komisi IX DPR RI akan
memperkuat BPOM, dengan mengusulkan RUU Waspom (Rancangan Undang Undang
Pengawasan Obat dan Makanan) “Kita mau BPOM kuat dan punya kaki sampai di Kab/Kota
se Indonesia. karena BPOM ujung tombak dalam menjaga anak-anak dan kita semua
dari produk dan bahan berbahaya” Ujar Ansory dipenghujung pidatonya yang
disambut dengan tepuk tangan dari peserta yang hadir.
Dalam acara tersebut turut memberi sambutan Bupati Asahan yang diwakili Kadis Kesehatan
Kab Asahan. “Pesan Pak Bupati,
bahwa beliau menyambut baik kegiatan KIE BPOM ini di Asahan, ini merupakan kehormatan karena Kabupaten Asahan dipercaya sebagai
tempat penyelenggaran KIE ini. Beliau berharap, nantinya peserta bisa berkerja
sama dengan Dinas Kesehatan serta puskesmas, manakalah dijumpai adanya produk
dan bahan berbahaya, jangan sungkan untuk melaporkan. pemerintah Kab Asahan akan
menindak produsen dan penjual tersebut”
Salah satu pemateri Drs. Halim Nababan, MM, dari BPOM Pusat memaparkan tentang Pangan yang
aman, bermutu dan bergizi. Hal ini penting peranannya bagi pertumbuhan, pemeliharaan dan
peningkatan kecerdasan masyarakat. “Masyarakat perlu dilindungi dari pangan yang dapat
merugikan dan atau membahayakan kesehatan” Ujarnya.
Beliau menjelaskan tentang bahan berbahaya yang dilarang, yakni
pewarna (Methanil
yellow, Rhodamin B), Boraks, Formalin. Formalin sering disalah gunakan pada
pembuatan tahu, mie basah, ikan segar, ayam. sedangkan boraks sering disalah gunakan dalam pembuatan bakso, lontong, empek empek dan kerupuk. Beliau juga menyampaikan
5 kunci keamanan pangan, salah satunya adalah menjaga kebersihan dengan mencuci tangan.“Kuncinya mari kita menjaga
kebersihan, salah satunya dengan mencuci tangan” Paparnya.
Bagi Halim Nababan ini merupakan kesempatan yang kedua
sebagai narasumber kegiatan KIE BPOM di Provinsi Sumatera Utara. Disela – sela kegiatan
beliau mengungkapkan rasa senang menghadiri acara BPOM di Sumatera Utara,
karena hanya di Sumut kegiatan BPOM memuat
budaya lokal dengan pertunjukan tari melayu. beliau bangga dengan hal ini,
dan memuji improvisasi panitia, bahwa kedepan menyampaikan pesan bisa dengan
pertunjukan budaya lokal setempat.
Selain Halim Nababan, Drs. Ali Bata Harahap, Kepala Balai Besar POM di
Medan juga turut menjadi narasumber pada acara sosialisasi tersebut. Beliau
menyampaikan bahwa balai besar POM di Medan telah menindak
ratusan produsen PIRT di Sumatera Utara. BBPOM juga secara periodik melakukan uji sample
ke 33 kab/kota di Sumatera Utara ini. ini sebagai bentuk perlindungan BPOM
untuk masyarakat.
“Bila kita ingin hidup sehat, maka kita harus lebih selektif
dalam memilih makanan untuk anak dan keluarga kita, biasakan pola hidup sehat” Ujar Alibata Harapan.
Beliau juga menghimbau masyarakat bila menjumpai produk makanan yang mengandung bahan
berbahaya, bisa segara melaporkan ke BBPOM di Medan atau menghubungi call
center pengaduan di nomor telepon 021-1500533 (hallo BPOM).
Diakhir
paparannya beliau menyampaikan terima kasih kepada semua pihak
dalam membantu BPOM mensukseskan acara ini, “Terkhusus kepada Bapak
Ansory
Siregar, salam hormat kami, karena beliau begitu peduli dengan kegiatan
sosialisasi pangan dan obat bagi masyarakat ini, juga terima kasih kami
kepada
Bupati Asahan”
Acara yang dimoderatori oleh Hendro Susanto, MM berlangsung lancar dan
penuh antusias, hal ini terlihat dari banyaknya peserta yang ingin bertanya
kepada para pembicara. Selain rasa ingin tahu, ungkapan terima kasih juga turut
disampaikan beberapa peserta. Salah satunya Ibu Riri.“Saya bersyukur
diundang pada kegiatan ini, dengan sosialisasi KIE ini kami mendapatkan banyak Informasi. semoga
BPOM bisa sering ke lapangan, mengecek keamanan jajanan anak sekolah, makanan
ringan yang ada di sekitar kami, seperti bakso dsb” Ujarnya.
Diakhir
acara Drs. Halim Nababan dan Drs. Alibata harahap didampingi H. Ansory
Siregar menyematkan Pin Satgas BPOM kepada 8 Orang
perwakilan peserta, dengan harapan masyarakan dapat membantu BPOM untuk
bersama-sama mengawasi produk obat, makanan dan kosmetik ditengah-tengah
masyarakat.[sm]
0 Response to "Bersama BPOM, Ansory Siregar Sosialisasi KIE Obat dan Makanan di Asahan"
Post a Comment