Gara -Gara Uang Komite Dinaikan , Orang Tua Siswa Mengadukan SMA Negeri 13 Medan Ke Polisi
SUARAMEDAN.com -Persoalan kenaikan uang komite di SMA Negeri 13 Medan berbuntut panjang. Ini setelah orang tua siswa yang tak terima mengadukan persoalan tersebut ke Polresta Medan, Senin (19/09/2016). Mereka berharap permasalahan yang terjadi bisa diselesaikan dengan baik.
Salah satu orang tua siswa, Noviandi menjelaskan, kehadiran mereka di Polresta Medan untuk memberikan penjelasakan kepada pejabat utama yang ada di Polresta Medan. "Saya harapkan Polresta Medan bisa menyelesaikan persoalan pada dunia pendidikan di SMA 13 Medan yang sudah tidak kondusif lagi," ujarnya.
Mengenai kehadiranya mereka tidak membuat laporan. Noviandi mengakui, hanya memberikan pengaduan saja. Agar polisi bisa bekerja dengan maksimal memanggil kepala sekolah dan lainnya.
Menurutnya, kenaikan uang komite itu sangat memberatkan. Sebab, tak semua siswa berlatar belakang ekonomi mampu."Saya selaku orang tua murid, tak setuju kalau uang komite dinaikkan. Seharusnya, kepala sekolah mengetahui kondisi itu. Tak semua orang tua siswa orang mampu. Kepala sekolah seharusnya berpihak kepada kami, bukan malah membebani kami dengan menaikan uang komite sekolah," paparnya.
Disebutkannya orang tua siswa menyekolahkan anaknya di sekolah negeri karena berharap biayanya murah dan terjangkau. "Rp 100 ribu per bulan aja bagi kami sudah, apalagi dinaikkan menjadi Rp 150 ribu," jelasnya.
Para orang tua siswa lainnya juga merasa curiga dan menduga komite sekolah yang tidak berpihak dengan wali murid tapi berpihak ke sekolah."Komite harusnya berpihak kepada wali murid, kepala sekolah dalam peraturan menyebut tidak boleh mengutip uang kepada murid, harus melalui komite. Tapi nyatanya kepala sekolah yang mengintervensi komite," tegas Noviandi yang pengaduannya diterima langsung oleh personel Kasium Sat Reskrim Polresta Medan.
Salah satu orang tua siswa, Noviandi menjelaskan, kehadiran mereka di Polresta Medan untuk memberikan penjelasakan kepada pejabat utama yang ada di Polresta Medan. "Saya harapkan Polresta Medan bisa menyelesaikan persoalan pada dunia pendidikan di SMA 13 Medan yang sudah tidak kondusif lagi," ujarnya.
Mengenai kehadiranya mereka tidak membuat laporan. Noviandi mengakui, hanya memberikan pengaduan saja. Agar polisi bisa bekerja dengan maksimal memanggil kepala sekolah dan lainnya.
Menurutnya, kenaikan uang komite itu sangat memberatkan. Sebab, tak semua siswa berlatar belakang ekonomi mampu."Saya selaku orang tua murid, tak setuju kalau uang komite dinaikkan. Seharusnya, kepala sekolah mengetahui kondisi itu. Tak semua orang tua siswa orang mampu. Kepala sekolah seharusnya berpihak kepada kami, bukan malah membebani kami dengan menaikan uang komite sekolah," paparnya.
Disebutkannya orang tua siswa menyekolahkan anaknya di sekolah negeri karena berharap biayanya murah dan terjangkau. "Rp 100 ribu per bulan aja bagi kami sudah, apalagi dinaikkan menjadi Rp 150 ribu," jelasnya.
Para orang tua siswa lainnya juga merasa curiga dan menduga komite sekolah yang tidak berpihak dengan wali murid tapi berpihak ke sekolah."Komite harusnya berpihak kepada wali murid, kepala sekolah dalam peraturan menyebut tidak boleh mengutip uang kepada murid, harus melalui komite. Tapi nyatanya kepala sekolah yang mengintervensi komite," tegas Noviandi yang pengaduannya diterima langsung oleh personel Kasium Sat Reskrim Polresta Medan.
Sumber : beritasumut
loading...
0 Response to "Gara -Gara Uang Komite Dinaikan , Orang Tua Siswa Mengadukan SMA Negeri 13 Medan Ke Polisi "
Post a Comment