Begal Sangat Menghantui Kota Medan - Suara Medan | Info Medan Terkini

Begal Sangat Menghantui Kota Medan


Begal Sangat Menghantui Kota MedanSUARAMEDAN.com - MEDAN - Aksi begal di kota Medan masih menjadi momok yang menakutkan. Dalam sehari bisa terjadi 3 s/d 5 kali pembegalan. Walaupun pihak kepolisian telah melakukan penangkapan terhadap para pelaku, namun tindak kejahatan ini tidak pernah surut.


Salah satu wilayah yang sering menjadi "operasi" para begal adalah jl. KL. Yos Sudarso, dari mulai simpang kantor sampai dengan simpang Sicanang Belawan. Wilayah ini sering dilaporkan terjadi pembegalan. Kejadiannya bukan hanya malam hari, siang haripun mereka bantai.

Pada Minggu (4/9) malam, Fikri Siregar, 30, menjadi korban perampokan dengan modus pelaku berpura-pura menanyakan alamat. Aksi terjadi di Jalan Bunga Rinte, Medan Selayang. Saat itu Fikri baru saja keluar dari rumahnya. Namun tiba-tiba muncul tiga pelaku yang mengendarai sepeda motor langsung menghadang dan berpura- pura menanyakan alamat. Wina Khairina, rekan korban mengatakan sepeda motor bernomor polisi BK 5190 AFF adalah miliknya yang dipinjam oleh Fikri Siregar. 

Bukan Fikri saja yang mengalami aksi kejahatan jalanan. Eko Sutrisno, 43, warga Jalan Batangkuis, Tanjung Morawa, Deliserdang, juga menjadi korban perampokan 10 pria yang mengendarai dua mobil. Lokasi kejadian di Jalan Perhubungan, Desa Lau Dendang, Percut Seituan pada Minggu (4/9) malam. Akibat kejadian itu, uang tunai Rp75 juta dan mobil Nissan Juke BK 1731 IY warna hitam miliknya dibawa kabur pelaku. 

Bukan hanya harta benda saja yang dibawa kabur, tapi pelaku sempat menganiaya korban. Edi pun membuat laporan ke Polsekta Percut Sei Tuan. Namun, karena mobilnya masih dalam masa pembayaran kredit, polisi menyarankan agar korban melengkapi kelengkapan kepemilikan mobil. “Kemarin saya sudah datang ke Polsek Percut Sei Tuan mau laporkan kalau saya dirampok. Tapi polisi bilang saya harus lengkapi surat kepemilikan mobil karena mobil saya masih kredit,” ujar Eko Sutrisno. 

Dikatakan Eko lagi, aksi perampokan terjadi saat dia akan menemui rekan bisnisnya di kawasan Jalan Cemara. Saat dalam perjalanan, korban mendapat telepon dari rekan bisnisnya mengatakan bahwa pertemuan itu gagal. Selanjutnya dia pun memutar arah balik ke rumahnya. Namun, tiba-tiba seorang pria yang mengendarai Kijang Innova hitam menegurnya dan menghadangnya. 

Secara bersamaan, muncul lagi Toyota Avanza hitam juga menghampiri mobil korban. “Pria itu menegur saya. Terus mobil saya dihadang. Saya turun dan mereka turun. Enggak lama datang lagi mobil Avanza. Saya mengobrol dengan pria yang menegur saya tadi. Rupanya pelaku lainnya langsung melarikan mobil saya. Saya enggak kenal sama mereka. Saya kejar mobil tapi percuma. Sementara pria yang mengajak saya mengobrol juga ikut kabur. Saya sempat dipukul sama pelaku,” ucap Eko. 

Aksi kejahatan jalanan juga dialami M Idris, 43, warga Jalan Purwo, Lorong Aman, Desa Durian, Kecamatan Delitua. Sepeda motor Yamaha Vixion bernomor polisi BK 2446 ADW yang sudah dikredit Idris selama 18 bulan itu dibegal empat pria bersenjata tajam, Minggu (4/9) dini hari di kawasan kanal, Kelurahan Titikuning, Medan Johor. 

Akibat kejadian itu, M Idris yang diketahui bekerja sebagai penjual kelapa ini membuat laporan pengaduan ke Polsek Delitua berharap agar para pelaku segera diringkus. Di Polsek Delitua, Idris menceritakan sebelum dihadang empat begal bersenjata tajam itu, dia baru pulang usai mengunjungi adik dan ibunya di kawasan Jalan Bromo, Medan Area. Setelah beberapa saat bersilaturahmi dengan keluarganya, dia pun bergegas pulang mengingat waktu sudah larut malam. 

Ditambah lagi cuaca sedang turun hujan. Lalu, Idris pun pulang dengan mengendarai sepeda motornya. Namun saat melintas di kawasan kanal, Kelurahan Titi Kuning tiba-tiba korban dihadang empat pria. Mereka masing-masing mengendarai sepeda motor Yamaha RX King dan Honda Beat. Salah satu pelaku turun dari sepeda motor langsung menempelkan pisau ke perutnya. 

“Aku baru kunjungi adik dan ibuku di Jalan Bromo pak. Nah karena sudah larut malam aku pulang. Pas pula cuaca turun hujan. Sampai di kawasan kanal, tiba-tiba ada empat pria hadang sepeda motorku. Salah satu dari mereka turun. Langsung menempelkan pisau sangkur ke perutku pak,” ujar Idris di kantor polisi usai memberikan keterangan kepada penyidik Polsek Delitua. 

Saat dirinya dibegal tak ada seorang warga pun yang melintas di kawasan kanal tersebut. Berteriak minta tolong pun percuma karena tidak ada warga yang mendengarnya. Dari pada mati konyol, Idris terpaksa merelakan sepeda motornya dibawa kabur para pelaku. 

“Percuma saja pak aku berteriak minta tolong karena pas di TKP enggak ada orang yang melintas. Daripada aku dibunuh mereka, terpaksa aku kasih sepeda motorku pak. Bukan cuma sepeda motor saja pak, tapi dompet berisi uang, STNK ikut dibawa pelaku karena aku letakkan di jok sepeda motor karena takut basah pak,” ungkap Idris lagi. 

Kapolresta Medan, Kombes Pol Mardiaz Kusin Dwihananto, mengatakan, kejahatan begal di Medan tidak bisa diprediksi karena polanya selalu berubah. Terkadang terjadi tengah malam, pagi maupun siang hari. Jadi, sebagai warga harus selalu berupaya untuk tidak menjadi korban kejahatan. 

“Hindari keluar malam sendirian apabila tidak ada kepentingan yang mendesak atau bila mendesak pun upayakan ada kawan selama di perjalanan. Kemudian mencari jalanjalan yang aman yaitu jalan terang dan masih banyak aktivitas masyarakat di sekitar yang tujuannya agar pelaku berpikir dua kali untuk berbuat jahat,” tutur Mardiaz. 

Mardiaz menambahkan, sejauh ini upaya Polresta Medan menekan aksi begal dengan melakukan patroli skala besar dan penempatan personel di pospos tertentu. “Ini bertujuan untuk menangkappelakuketika mereka berniat melakukan kejahatan,” sebutnya. Cara ini juga dimaksudkan untuk mendekatkan diri kepada masyarakat, seperti dilansir Sindo

Subscribe to receive free email updates:

loading...

Related Posts :

0 Response to "Begal Sangat Menghantui Kota Medan"

Post a Comment