SUARAMEDAN.com - Selain Yahoo, ternyata ada beberapa perusahaan teknologi lainnya yang tampaknya akan menjadi kandidat setelah Yahoo karena bisnis mereka goyah dan harga sahamnya terus turun dalam beberapa tahun terakhir. Penurunan kinerja bisnis mereka disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya pergantian manajemen perusahaan, munculnya kompetitor baru, dan rendahnya inovasi.
Pada Juli lalu, Yahoo dijual kepada Verizon senilai Rp65 triliun. Angka ini menurun drastis dibanding penawaran tahun-tahun sebelumnya (pernah mencapai Rp1300 triliun) akibat anjloknya kinerja Yahoo.
Namun ternyata, penurunan kinerja tak hanya menimpa Yahoo saja, berikut empat perusahaan teknologi lain yang diprediksi bakal mengalami nasib seperti Yahoo.
1. GoPro Inc.
Markas: San Mateo
Karyawan: 1.539
laba bersih 2015: $ 36 juta
Kerugian Q2 2016: $92 juta
Pendapatan 2015: $ 1,62 miliar
Pendapatan Q2 2016: $220 juta
GoPro adalah sebuah perusahaan yang membuat inovasi kamera dan drone mini beresolusi tinggi. Pada 2015 lalu, GoPro meraih pendapatan yang fantastis mencapai $1,62 miliar. Namun, memasuki kuartal kedua 2016 perusahaan ini justru mengalami kerugian hampir tiga kali lipat dari nilai laba bersihnya di tahun 2015 dan pendapatannya turun sebanyak 47% hanya dalam waktu enam bulan saja. Demi mengantisipasi penurunan yang lebih signifikan, rencananya GoPro akan meluncurkan versi baru kamera dan drone yang disebut Karma. Kita lihat saja, apakah dengan berinovasi di lini produk yang sama mampu mempertahankan perusahaan tersebut tidak masuk ke jurang kerugian?
2. Groupon Inc
Markas: Chicago
Karyawan: 9872
Kerugian tahun 2015: $ 102 juta
Pendapatan tahun 2015: $ 3,1 miliar
Kerugian Q1 2016: $55 juta
Penyedia penawaran diskon harian asal Amerika yang menamai perusahaannya dengan padanan kata Group dan Coupon ini juga tengah mengalami penurunan pendapatan. Merasa sulit bersaing dengan Amazon dan Facebook, perusahaan yang 5,7 persennya dimiliki oleh Alibaba ini kini tengah mencoba untuk fokus kepada pasar Amerika dan Kanada. Sebelumnya, pada kuartal pertama Groupon telah mengalami kerugian mencapai $ 55 juta. Hingga pada bulan April lalu mendapat investasi baru $250 juta dari Comcast Corp.
3. Zynga Inc.
Markas: San Francisco
Karyawan: 1.669
Kerugian tahun 2015: $ 122 juta
Pendapatan tahun 2015: $ 765 juta
Developer videogame yang terkenal melalui game Farmville ini pada kuartal pertama menderita kerugian $26 juta. Angka ini diklaim lebih sedikit bila dibandingkan kuartal yang sama di tahun lalu. Itupun setelah perusahaan tersebut banyak memangkas biaya operasional dan menekan belanja. Zynga juga mengalami penurunan pengguna aktif harian sebanyak 21% dibanding tahun lalu, menjadi 19 juta. Belum ada game baru buatan mereka yang populer menjadi salah satu penyebab utama penurunan kinerja Zynga.
4. Yelp Inc.
Markas: San Francisco
Karyawan: 3.826
Kerugian tahun 2015: $ 33.000.000
Pendapatan tahun 2015: $ 550.000.000
Yelp adalah sebuah media sosial komunitas untuk review dan memberi rating sebuah bisnis lokal di suatu negara, di seluruh dunia. Pendapatan mereka diperoleh dari iklan. Yelp telah kehilangan profit selama lima kuartal berturut-turut sejak akhir 2014. Kini, Yelp sedang mencoba menemukan cara-cara untuk meningkatkan pendapatan dari iklan dan kembali ke profitabilitasnya.Rata-rata, perbulannya sekitar 77 juta pengunjung unik mengunjungi Yelp pada komputer desktop dan 69 juta pada perangkat mobile pada kuartal pertama.
Pada Juli lalu, Yahoo dijual kepada Verizon senilai Rp65 triliun. Angka ini menurun drastis dibanding penawaran tahun-tahun sebelumnya (pernah mencapai Rp1300 triliun) akibat anjloknya kinerja Yahoo.
Namun ternyata, penurunan kinerja tak hanya menimpa Yahoo saja, berikut empat perusahaan teknologi lain yang diprediksi bakal mengalami nasib seperti Yahoo.
1. GoPro Inc.
Markas: San Mateo
Karyawan: 1.539
laba bersih 2015: $ 36 juta
Kerugian Q2 2016: $92 juta
Pendapatan 2015: $ 1,62 miliar
Pendapatan Q2 2016: $220 juta
GoPro adalah sebuah perusahaan yang membuat inovasi kamera dan drone mini beresolusi tinggi. Pada 2015 lalu, GoPro meraih pendapatan yang fantastis mencapai $1,62 miliar. Namun, memasuki kuartal kedua 2016 perusahaan ini justru mengalami kerugian hampir tiga kali lipat dari nilai laba bersihnya di tahun 2015 dan pendapatannya turun sebanyak 47% hanya dalam waktu enam bulan saja. Demi mengantisipasi penurunan yang lebih signifikan, rencananya GoPro akan meluncurkan versi baru kamera dan drone yang disebut Karma. Kita lihat saja, apakah dengan berinovasi di lini produk yang sama mampu mempertahankan perusahaan tersebut tidak masuk ke jurang kerugian?
2. Groupon Inc
Markas: Chicago
Karyawan: 9872
Kerugian tahun 2015: $ 102 juta
Pendapatan tahun 2015: $ 3,1 miliar
Kerugian Q1 2016: $55 juta
Penyedia penawaran diskon harian asal Amerika yang menamai perusahaannya dengan padanan kata Group dan Coupon ini juga tengah mengalami penurunan pendapatan. Merasa sulit bersaing dengan Amazon dan Facebook, perusahaan yang 5,7 persennya dimiliki oleh Alibaba ini kini tengah mencoba untuk fokus kepada pasar Amerika dan Kanada. Sebelumnya, pada kuartal pertama Groupon telah mengalami kerugian mencapai $ 55 juta. Hingga pada bulan April lalu mendapat investasi baru $250 juta dari Comcast Corp.
3. Zynga Inc.
Markas: San Francisco
Karyawan: 1.669
Kerugian tahun 2015: $ 122 juta
Pendapatan tahun 2015: $ 765 juta
Developer videogame yang terkenal melalui game Farmville ini pada kuartal pertama menderita kerugian $26 juta. Angka ini diklaim lebih sedikit bila dibandingkan kuartal yang sama di tahun lalu. Itupun setelah perusahaan tersebut banyak memangkas biaya operasional dan menekan belanja. Zynga juga mengalami penurunan pengguna aktif harian sebanyak 21% dibanding tahun lalu, menjadi 19 juta. Belum ada game baru buatan mereka yang populer menjadi salah satu penyebab utama penurunan kinerja Zynga.
4. Yelp Inc.
Markas: San Francisco
Karyawan: 3.826
Kerugian tahun 2015: $ 33.000.000
Pendapatan tahun 2015: $ 550.000.000
Yelp adalah sebuah media sosial komunitas untuk review dan memberi rating sebuah bisnis lokal di suatu negara, di seluruh dunia. Pendapatan mereka diperoleh dari iklan. Yelp telah kehilangan profit selama lima kuartal berturut-turut sejak akhir 2014. Kini, Yelp sedang mencoba menemukan cara-cara untuk meningkatkan pendapatan dari iklan dan kembali ke profitabilitasnya.Rata-rata, perbulannya sekitar 77 juta pengunjung unik mengunjungi Yelp pada komputer desktop dan 69 juta pada perangkat mobile pada kuartal pertama.
0 Response to "Segera Menyusul Yahoo, Inilah Raksasa Teknologi yang Diprediksi Tumbang"
Post a Comment