SUARAMEDAN.com - Masih hangat berita tentang Ibu Saeni, seorang pemilik rumah makan yg akrab disebut warung tegal (warteg) di kota Serang Banten. Saat itu menangis sedih tatkala dagangannya diangkut petugas satpol PP kota Serang saat melakukan razia di bulan suci ramadhan. Sontak para netizen berbondong2 memberikan simpati tanda keprihatinan buat ibu Saeni dan memberikan donasi buat beliau yg kabarnya total mencapai ratusan juta rupiah.
Dari cerita inilah teman-teman dari Gerakan Jum'at Sedekah yg dikomandoi Saiful Bahri Barus berempati berkunjung ke istana Nek Waginem yg reyot dan sangat memprihatinkan.
Nek waginem merupakan wanita kelahiran Solo Jawa Tengah 90 tahun lalu, terbaring lusuh ketika teman-teman dari Gerakan Jum'at Sedekah berkunjung ke rumahnya di Desa Sukaluwei Kecamatan Bangun Purba Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara (18/6/2016).
Nenek yang waktu kami temui sedang terbaring di sebuah tempat tidur papan berlapis tikar plastik kini hanya bisa pasrah atas kondisinya. Anak dan menantunya juga tidak mampu berbuat banyak untuk sang nenek.
Sang menantu Antonius Girsang (63 thn) dahulunya seorang petani dan pengrajin tepas (anyaman dari bambu). Tapi semenjak menderita penyakit asma 6 tahun yang lalu beliau tak mampu lagi untuk bertani. Semampunya dia berupaya membuat tepas untuk menyambung hidup istri dan anak semata wayangnya Geren Girsang (10 tahun) beserta sang nenek.
Antonius bersama Suparmi sang istri meneteskan airmata ketika menceritakan nasib yang mereka alami selama ini kepada Saiful Bahri Barus, chief Gerakan Jum'at Sedekah. Mereka berharap uluran tangan dari para dermawan untuk membantu sehingga bisa meringankan beban hidup mereka.
“Lihat kondisi rumah kami, kasian nenek di kala hujan datang beliau hanya pasrah kedinginan karena udara dari luar menerobos masuk ke dinding bambu tepas yang mulai bolong dimakan usia.” papar Suparmi sang anak.
Nenek yang waktu kami temui sedang terbaring di sebuah tempat tidur papan berlapis tikar plastik kini hanya bisa pasrah atas kondisinya. Anak dan menantunya juga tidak mampu berbuat banyak untuk sang nenek.
Sang menantu Antonius Girsang (63 thn) dahulunya seorang petani dan pengrajin tepas (anyaman dari bambu). Tapi semenjak menderita penyakit asma 6 tahun yang lalu beliau tak mampu lagi untuk bertani. Semampunya dia berupaya membuat tepas untuk menyambung hidup istri dan anak semata wayangnya Geren Girsang (10 tahun) beserta sang nenek.
Antonius bersama Suparmi sang istri meneteskan airmata ketika menceritakan nasib yang mereka alami selama ini kepada Saiful Bahri Barus, chief Gerakan Jum'at Sedekah. Mereka berharap uluran tangan dari para dermawan untuk membantu sehingga bisa meringankan beban hidup mereka.
“Lihat kondisi rumah kami, kasian nenek di kala hujan datang beliau hanya pasrah kedinginan karena udara dari luar menerobos masuk ke dinding bambu tepas yang mulai bolong dimakan usia.” papar Suparmi sang anak.
Dan beliau sedih tatkala sang anak semata wayang Geren Girsang tak optimal untuk belajar karena di kala malam ia hanya bisa belajar menggunakan lampu yg terbuat dr botol berisi minyak tanah, maklum rumah mereka memang tak memiliki aliran listrik.Meskipun begitu Geren adalah anak yang rajin belajar. Ketika kami temui mereka sekeluarga senang, perjuangan Geren di tengah kondisi nya sekarang masih membuahkan hasil. “Tadi pagi ia naik kelas ke kelas 3.” Kata Ibunya.
Kami dari relawan Gerakan Jum'at Sedekah mengajak "Mari sisihkan sedikit rezeki kita untuk berbagi terhadap sesama. Karena sedikit bantuan yang kita berikan begitu besar manfaat yang mereka rasakan.” Ujar Saiful seraya mengajak kita untuk berbagi.
Fanspage/facebook : Gerakan Jum'at Sedekah
Cp.085297257527 (Saiful) , 081360975689 (Nanda)
Cp.085297257527 (Saiful) , 081360975689 (Nanda)
0 Response to "Gerakan Jum'at Sedekah Serukan Bantu Kehidupan Nek Waginem"
Post a Comment