“Gue ma kawan di *****TV kadang bersimpati dengan apa yang dilakukan para relawan terutama relawan PKS dan FPI. Mereka memang selalu ada di manapun bencana itu terjadi, contoh kebakaran di daerah Jakarta Barat, mereka selalu yang pertama bangun posko kesehatan dan posko bantuan. Kita sebagai awak media selalu ‘gatal’ ingin men-shoot semua angle gambar agar bisa lengkap memberitakan kejadian, tapi semua itu kagak bisa…,” ungkapnya menukil pernyataan sang jurnalis.
Ada aturan dari atasan dan bos pemilik media berada, “Kita sebelum berangkat ke TKP (tempat kejadian), selalu mendapatkan instruksi dari koordinator pemberitaan, untuk jangan mengambil gambar dengan angle ada relawan dari partai politik dan FPI. Koordinator biasa memberikan catatan kepada kita, ‘Ingat kita nggak jual mereka, emang mereka bayar kita untuk publikasikan gratis atas kampanye kegiatan mereka, jangan pernah ambil gambar ketika mereka beraksi atau apapun juga.’”
Saking banyaknya aksi relawan FPI atau PKS di lokasi bencana, reporter kadangkala kebingungan mengambil sudut pengambilan gambar.
“Pernah ada yang lucu, gue pernah disuruh ngeliput bencana banjir di Jakarta. TKP gue itu emang tempat dimana banyak relawan PKS dan FPI-nya. Akhirnya karena ingat instruksi kantor kagak boleh diambil gambarnya, gue sampe nge-shoot orang-orang di atas rumah aja yang lagi pada nongkrong nunggu bantuan. Kamera gue kaga gue shoot ke banjir ma perahu karetnya karena ada relawan PKS ma FPI,” pungkas si reporter. ( Sumber : Faktanews)
Kalo dah menjadi relawan,nggak usahlah mikirin untuk mendapat imbalan supaya jadi tenar...hadiah mu sdh dicatat alloh kok..
ReplyDeleteKoq ngk ada yg koment habisi fpi dan pks ya....
ReplyDeleteJangan pernah mundur dalam kebaikan, jadilah yg terdepan dalam kebaikan.
ReplyDeleteJangan pernah mundur dalam kebaikan, jadilah yg terdepan dalam kebaikan.
ReplyDeleteKlo ada oknum pks atau fpi yg berbuat negatif berita diliput live dan digosok terus. Itulah karakter orang kafir sebab media dikuasai orang kafir yg dimodalin pengusaha2 kafir. Untung mengimbangi hal ini umat Islam harus punya media sendiri bisa gotongroyong urunan yg dikomandoin ulama2 kita.
ReplyDeleteALLAH dan masyarakat yg tahu. Pasti kebaikan dibalas kebaikan
ReplyDeleteALLAH dan masyarakat yg tahu. Pasti kebaikan dibalas kebaikan
ReplyDeleteMasya Allah..
ReplyDeleteBiar Allah saja yg membalas
media cuma gemar menjelekan umat islam dan DPR. apalagi *****TV...hobynya ngebagusin cagub jakarta dukungannya dgn berbagai cara
ReplyDeletejadi malas nonton tv gue,,,,
ReplyDelete