Setidaknya tiga
perempuan pengungsi tewas di Libanon pada Selasa di mana setidaknya 750 orang
dirawat di rumah sakit untuk sesak napas atau sesak napas, kata kementerian
kesehatan.
Departemen meteorologi
di Bandara Internasional Beirut Rafik Hariri dijelaskan badai sebagai
"belum pernah terjadi sebelumnya" dalam sejarah modern Lebanon.
Visibilitas berkurang
secara signifikan dan Pusat Manajemen Lalu Lintas Beirut menyarankan driver
untuk berhati-hati untuk menghindari kecelakaan.
Lembaga Kantor Berita
Nasional mengatakan distrik Lebanon utara Akkar terkena yang paling sulit.
Badai juga melanda
Yordania, Israel dan Mesir. Di
Yordania, sekolah ditutup atau memotong hari-hari mereka pendek.
Di negara tetangga
Suriah, badai pasir yang terkena daerah al-Mayadeen di provinsi timur Deir
al-Zour, Senin. Rumah sakit ada
bergegas untuk menghadiri pasien yang menderita masalah pernapasan.
Badai juga mencapai
ibukota, Damaskus, dan pusat kota Homs di mana seorang wanita dan lima
anak-anak dilaporkan meninggal di al-Houla.
Di Suriah Hama,
setidaknya tiga perempuan tewas, menurut media pemerintah yang juga melaporkan
bahwa 3.500 kasus yang dirawat di beberapa rumah sakit di berbagai daerah
rezim-dikendalikan.
Surat kabar Suriah
Al-Watan pro-pemerintah mengatakan itu memaksa pemerintah untuk menghentikan
serangan udara terhadap pejuang pemberontak di daerah yang dikuasai pemberontak
di utara dan tengah negara.
Aktivis Hadi
al-Abdallah, di provinsi utara Idlib, dikonfirmasi tidak ada pemogokan di
pinggiran utara, yang biasanya dibombardir setiap hari.
"Itulah
badai pasir terburuk yang pernah saya lihat. Saya tidak bisa [melihat] objek
hanya lima meter. Kebanyakan orang tinggal di dalam ruangan," katanya kepada
Al Jazeera.
0 Response to "Badai Pasir Pukul Libanon dan Suriah untuk Pertama Kali"
Post a Comment