Kantor Megah DPP PDI P Dari Hasil 'Ngamen' Megawati - Suara Medan | Info Medan Terkini

Kantor Megah DPP PDI P Dari Hasil 'Ngamen' Megawati

Kantor Megah DPP PDI P Dari Hasil 'Ngamen' Megawati
SUARAMEDAN.com - Partai Demokrasi Indonesia menyatakan tak mudah bagi mereka untuk mengumpulkan dana hingga Rp 42,6 miliar selama 10 tahun terakhir yang berbuah bangunan megah enam lantai di Jalan Diponegoro 58, Jakarta Pusat.

Guna mewujudkan impian memiliki kantor gagah, PDIP melakukan banyak cara, mulai iuran kader hingga lelang lukisan Bung Karno, proklamator dan Presiden RI pertama yang juga ayahanda dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Tak cuma itu, sang Ketua Umum sendiri bahkan rela ‘mengamen’ untuk mengumpulkan uang. PDIP menyebut aksi Megawati ngamen dengan istilah ‘lelang suara.’

“Saat itu kami masih kekurangan uang dan akhirnya Bu Mega melelang suaranya dengan cara menyanyikan lagu,” ujar Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto, mengingat hari di mana Megawati ‘mengamen.’

“Ibu (Mega) menyanyikan beberapa lagu secara live di sekitar tiga acara. Dia berkata ‘Saya mau nyanyi tapi siapa yang mau menyumbang untuk kantor DPP PDI Perjuangan’,” ujar Hasto menirukan ucapan Mega kala itu.

Saat lelang suara Mega itu, kata Hasto, banyak orang rela merogoh kocek. Mereka mau menyumbang mulai dari Rp 300 juta hingga Rp 500 juta. Akhirnya dari tiga kali ‘ngamen’, Megawati bisa mengumpulkan duit sampai Rp 12 miliar.

PDIP tak pelak bersyukur dengan usaha ketua umumnya itu. Mega berhasil memberikan sumbangan dana terbanyak untuk pembangunan gedung baru yang biaya total renovasinya mencapai Rp 42,6 miliar.

Sementara untuk lelang lukisan Bung Karno, Hasto tak merinci berapa uang yang dihasilkan atasnya. “Itu hanya lukisan (bergambar) Bung Karno yang ditandatangani oleh Ibu Mega. Beliau tidak ada membuat sendiri karena tidak bisa melukis," kata Hasto sebagaimana dimuat pada laman cnnindonesia.

Mulai 17 Juni, seluruh kegiatan operasional PDIP akan dipusatkan di gedung Diponegoro ini. Sementara kantor lama Dewan Pimpinan Pusat PDIP di Lenteng Agung akan dipakai untuk pusat pelatihan kader serta organisasi sayap partai.

Gedung megah bak hotel di pusat Jakarta itu sesungguhnya bukan kantor lama PDIP, melainkan markas lama partai itu yang tak lagi digunakan sejak meletus Peristiwa 27 Juli 1996 atau Sabtu Kelabu. Ketika itu Kantor PDIP itu diserbu dan direbut massa pendukung Ketua Umum PDI versi Kongres Medan Soerjadi yang dibantu oleh aparat polisi dan TNI. 

Subscribe to receive free email updates:

loading...

0 Response to "Kantor Megah DPP PDI P Dari Hasil 'Ngamen' Megawati"

Post a Comment