Demikian
menjadi kesimpulan Rapat Pembahasan Penanganan Dampak Erupsi Gunung
Sinabung yang dipimpin oleh Gubenur Sumatera Utara H Gatot Pujo Nugroho
yang dihadiri oleh Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah, Anggota Komisi VIII
DPR RI Raden M Syafii, Sekda Kabupaten Karo Saberina, Ketua Umum
Keluarga Besar Karo Institut Teknologi Bandung (KBK ITB) Arya Mahendra
Sinulingga jajaran Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.
“Bencana
yang terjadi sudah merusak sendi kehidupan di sana. Para vulkanolog
juga belum bisa memutuskan kapan erupsi berhenti. Dampak erupsi ini
perlu penanganan lebih baik, perlu diorganisir lebih lebih besar,” ujar
Fahri Hamzah. Menurut dia perlu dibentuk Badan Rekonstruksi dan
Rehabilitasi untuk mengurangi dampak bencana Sinabung bagi masyarakat
luas.
Fahri menjelaskan kedatangannya
ke Tanah Karo meninjau lokasi pengungsian juga dalam rangka menyalurkan
bantuan yang berasal dari pemotongan gaji anggota DPR RI. Fahri
mengatakan pihaknya siap mendukung daerah untuk mengatasi persoalan
erupsi yang sudah sangat membebani masyarakat Karo.
Sementara
itu, Gubernur Sumatera Utara mengatakan minimnya korban jiwa bukan
menjadi satu-satunya alasan untuk tidak menetapkan Sinabung menjadi
bencana nasional. Menurutnya masifnya dampak erupsi membutuhkan
penanganan lebih besar dan terkoordinir.
Dijelaskan
Gubenur pihaknya sudah pernah mengusulkan erupsi Sinabung menjadi
bencana nasional ketika kunjungan Presiden SBY. Namun karena belum ada
korban jiwa dan dampaknya hanya terjadi sebagian kecil kawasan Kabupaten
Karo maka pemerintah memutuskan erupsi Sinabung belum dapat ditetapkan
sebagai bencana nasional. Melihat dampak yang terjadi saat ini dan
kecenderungannya akan terus berlanjut, menurut Gubsu erupsi Sinabung
sudah bisa ditetapkan sebagai bencana nasional karena memerlukan
dukungan Pemerintah Pusat karena keterbatasan APBD Pemkab Karo dan
Pemprov Sumut. Untuk itu, pihaknya beserta Pemkab Karo akan kembali
mengusulkan agar bencana erupsi Gunung Sinabung menjadi bencana nasional
sehingga penanganan dampaknya bisa lebih terkoordinir, menyeluruh dan
berkelanjutan.
Sementara itu, Ketua
KBK ITB Arya Sinlingga mengatakan dampak erupsi Sinabung sudah sangat
merusak sendi kehidupan di Kabupaten Karo. Berdasarkan data-data yng
dihimpun pihaknya, sepanjang terjadinya erupsi Sinabung pada tahun
2012-2014, Karo mengalami penurunan pertumbuhan berkisar 45%. Selain
itu, tercatat tamatan SMA yang melanjutkan ke S-1 menurun 70%,
produktivitas pertanian menurun 35% dan pariwisata menurun 49%. PIhaknya
mencatat infrastruktur yang rusak diantaranya jalan sepanjang 30 km ,
25 unit puskesmas, 2.824 ha daerah irigasi, 95 sarana pendidikan dan
65.000 ha lahan pertanian.
Menurut Arya, Gunung Sinabung yang berstatus bencana lokal telah berdampak pada kehidupan 28.112 KK, 75 desa di radius 10 km yang hingga kini menyebabkan kerugian sekitar Rp 4 t dan terus berlanjut. Jika dibandingkan dengan bencana letusan gunung Merapi yang ditetapkan sebagai bencana nasional berdampak pada 56.655 KK di 57 desa radius 20 km denan kerugian berkisar Rp 3,6 T dan lama bencana 1 bulan.
Sekda Karo Saberina
mengatakan rencana relokasi tahap pertma untuk 3 desa sebanyak 370 kk,
besok (Selasa:red) akan dilakukan serah terima sebanyak 50 unit yang
sudah selesai. Sebanyak 53 unit rumah saat ini sedang dalam pengerjaan.
SEdangkan bagi 1.683 KK di empat desa untuk relokasi tahap 2, pihaknya
meminta agar dibantu proses izin lokasi pembangunan dapat segera
diselesaikan.
Saberina juga
memaparkan persoalan yang dihadapi oleh warga di 16 desa yang berada
pada radius 5 km yang kini ikut terancam. Tidak saja debu vulkanik,
erupsi juga membawa lahar dingin, yang menimbulkan aliran lahar dingin
menimbulkan sungai-sungai baru. Masyarkat yang sudah kembali dari
pengungsian juga masih sangat membutuhkan bantuan karena aktivitas
pertanian masih sulit dilakukan.
Sedangkan
anggota Raden M syafii menilai bantuan bagi dampak erupsi Sinabung saat
ini sifatnya masih sporadis dan tidak berkesinambungan. (DNA)
0 Response to "Fahri Hamzah Salurkan Bantuan Sinabung Dari Pemotongan Gaji Anggota DPR RI"
Post a Comment