Napak Tilas Hari Pahlawan Pemprovsu Tempuh Rute 21 Km
Monday, November 14, 2016
Berita,
Hari Pahlawan,
Napak Tilas,
Pemprovsu,
Sekdaprovsu,
Sumatera Utara
SUARAMEDAN.com - Sekretaris Daerah Sumatera Utara Hasban Ritonga, SH melepas keberangkatan napak tilas dalam rangka peringatan Hari Pahlawan 10 November Provinsi Sumatea Utara, Sabtu (12/11) sore di halaman Kantor Gubsu, Medan. Menjalani rute sepanjang 21 km, sebanyak 600 peserta napak tilas berjalan kaki pada malam hari mengikuti rute perjuangan Datuk Sunggal saat melawan penjajah.
Kegiatan napak tilas memperingati Hari Pahlawan tersebut diikuti oleh 600 peserta terdiri dari unsur organisasi kepemudaan, instansi pemerintah, TNI, POLRI, BUMN/BUMD, pencinta alam, organisasi sosial, karang taruna, pramuka dan pelajar. Peserta menempuh rute perjuangan Datuk Badiuzzaman Sri Indera Pahlawan Surbakti atau akrab dengan sebutan Datuk Sunggal. Memulai start dari halaman Mesjid Raya Datuk Badiuzzaman yang letaknya persis di samping Kantor PDAM Tirtanadi Sunggal. Peserta menempuh rute 21 km hingga finish di Halaman Polres Binjai di Jalan Sultan Hasanuddin Binjai.
“Pelaksanaan kegiatan napak tilas ini bertujuan memberikan penghargaan kepada para pejuang bangsa yang telah mengorbankan segala-gala demi kemerdekaan bangsa Indonesia,” ujar Sekda membacakan pidato Gubernur Sumatera Utara. Kegiatan Napaktilas , ujarnya, juga mengandung makna yang dalam karena memiliki nuansah kebersamaan, patriotism,wawasan kebangsaan, serta dilandasi dengan semangat juang. Nilai itu yang harus dipegang erat, dihayati dan diamalkan oleh segenap komponen bangsa.
Setelah dilepas di halaman Kantor Gubsu Jalan Diponegoro, peserta diberangkatkan menuju lokasi titik awal start Napak Tilas di Halaman Mesjid Datuk Badiuzzaman Sunggal. Sebelum melakukan perjalanan dengan berjalan kaki, digelar berbagai kegiatan seperti sarasehan, pelombaan lagu-lagu perjuangan dan puisi [erjuangan. Kegiatan tersebut untuk menumbuhkan dan mengobarkan semangat perjuangan dan sportifitas.
Sekda pada kesempatan itu berpesan agar peserta napak tilas menjaga kekompakan dan kebersamaan serta menguatamakan ketertiban dan keamanan.
Datuk Badaiuzzaman adalah Raja Sunggal yang memimpin Perang Sunggal hingga 25 tahun sejak tahun 1872 yang tercatat sebagai salah satu perang terlama dalam perjuangan melawan penjajah di tanah air. Perang ini adalah perjuangan rakyat Sunggal dalam mempertahankan tanah tumpah darahnya dari penguasaan tangan penjajahan Belanda. Wilayah Sunggal (Serbanyaman) yang sangat subur ketika itu ingin dikuasai oleh perusahaan perkebunan Belanda untuk ditanami tembakau. Penguasaan itu tanpa seizin raja dan rakyat Sunggal sehingga timbullah peperangan. Perang ini merupakan salah satu perang yang terbesar sehingga pemerintah Hindia
Belanda harus mengeluarkan 'Medali Khusus' untuk menghargai para pemimpin perang ini dari pihak mereka. Hal itu diketahui dari catatan yang terdapat di Museum KNIL, Bronbeek (Belanda). [sm]
Kegiatan napak tilas memperingati Hari Pahlawan tersebut diikuti oleh 600 peserta terdiri dari unsur organisasi kepemudaan, instansi pemerintah, TNI, POLRI, BUMN/BUMD, pencinta alam, organisasi sosial, karang taruna, pramuka dan pelajar. Peserta menempuh rute perjuangan Datuk Badiuzzaman Sri Indera Pahlawan Surbakti atau akrab dengan sebutan Datuk Sunggal. Memulai start dari halaman Mesjid Raya Datuk Badiuzzaman yang letaknya persis di samping Kantor PDAM Tirtanadi Sunggal. Peserta menempuh rute 21 km hingga finish di Halaman Polres Binjai di Jalan Sultan Hasanuddin Binjai.
“Pelaksanaan kegiatan napak tilas ini bertujuan memberikan penghargaan kepada para pejuang bangsa yang telah mengorbankan segala-gala demi kemerdekaan bangsa Indonesia,” ujar Sekda membacakan pidato Gubernur Sumatera Utara. Kegiatan Napaktilas , ujarnya, juga mengandung makna yang dalam karena memiliki nuansah kebersamaan, patriotism,wawasan kebangsaan, serta dilandasi dengan semangat juang. Nilai itu yang harus dipegang erat, dihayati dan diamalkan oleh segenap komponen bangsa.
Setelah dilepas di halaman Kantor Gubsu Jalan Diponegoro, peserta diberangkatkan menuju lokasi titik awal start Napak Tilas di Halaman Mesjid Datuk Badiuzzaman Sunggal. Sebelum melakukan perjalanan dengan berjalan kaki, digelar berbagai kegiatan seperti sarasehan, pelombaan lagu-lagu perjuangan dan puisi [erjuangan. Kegiatan tersebut untuk menumbuhkan dan mengobarkan semangat perjuangan dan sportifitas.
Sekda pada kesempatan itu berpesan agar peserta napak tilas menjaga kekompakan dan kebersamaan serta menguatamakan ketertiban dan keamanan.
Datuk Badaiuzzaman adalah Raja Sunggal yang memimpin Perang Sunggal hingga 25 tahun sejak tahun 1872 yang tercatat sebagai salah satu perang terlama dalam perjuangan melawan penjajah di tanah air. Perang ini adalah perjuangan rakyat Sunggal dalam mempertahankan tanah tumpah darahnya dari penguasaan tangan penjajahan Belanda. Wilayah Sunggal (Serbanyaman) yang sangat subur ketika itu ingin dikuasai oleh perusahaan perkebunan Belanda untuk ditanami tembakau. Penguasaan itu tanpa seizin raja dan rakyat Sunggal sehingga timbullah peperangan. Perang ini merupakan salah satu perang yang terbesar sehingga pemerintah Hindia
Belanda harus mengeluarkan 'Medali Khusus' untuk menghargai para pemimpin perang ini dari pihak mereka. Hal itu diketahui dari catatan yang terdapat di Museum KNIL, Bronbeek (Belanda). [sm]
loading...
0 Response to "Napak Tilas Hari Pahlawan Pemprovsu Tempuh Rute 21 Km"
Post a Comment