PKS : Jangan Batasi Kebebasan Pers
“Jangan
sampai presiden menggunakan intelejen untuk membatasi kebebasan pers atau
memberangus pers. Saya tidak tahu pesan politik apa yang ingin disampaikan
Jokowi dengan pernyataan itu. Kita lihat saja nanti,” bebernya Mahfudz di
Jakarta.
Ia juga
meminta agar politisi PDIP itu tak cukup menggunakan Badan Intelijen Negara
(BIN) untuk menganalisa dan pemberian rekomendasi untuk pengambilan keputusan
dan pengambilan kebijakan pemerintahannya.
Menurut
Mahfudz, jika memang Jokowi ingin membuat lembaga intelijen cyber tersebut.
Badan Cyber Nasional jangan sampai menjadi instrumen mengekang kemerdekaan dan
demokratisasi pers.
Sebab,
kata Mahfudz, di era demokrasi dan keterbukaan informasi publik, wajar jika
media memberitakan seorang presiden, baik dari sisi positif maupun kritik untuk
membangun.
“Kalau
digunakan untuk analisis media masa wajar saja tapi jangan sampai untuk
mengekang kebebasan pers dan demokrasi media yang kini sudah terpolarisasi, ada
media-media yang secara total mendukung seluruh kebijakan pemerintahan ada
media yang terus menerus mengkritik kebijakan pemerintah. Dan itu biasa saja,”
tandas ia.
Menhan
Ryamizard mengungkapkan, pembentukan badan ini nantinya akan mengurus jagat
maya dan bertujuan memperkuat kedaulatan nasional, bukan hanya daratan, lautan,
dan udara. Ia berdalih, bila jagat maya tak berdaulat, Indonesia bakal dibobol.
“Badan
Cyber Nasional untuk memperkuat. Itu bukan karena ada masalah. Belum ada masalah
tapi sebelum ada masalah kita harus siap, makanya dibentuk kalau Kemenhan kan
sudah ada,” terang mantan Panglima TNI era Megawati itu usai rapat di kompleks
Istana Negara, Selasa sepekan kemarin.
sumber: okezone
sumber: okezone
loading...
0 Response to "PKS : Jangan Batasi Kebebasan Pers"
Post a Comment