MUI : Pria bernama "Tuhan" bisa Syirik
menambah nama atau mengganti. MUI menilai, penambahan nama tersebut dilakukan agar tidak menimbulkan penafsiran yang menyekutukan Tuhan atau syirik. Selain itu, nama Tuhan kurang pantas dari sudut pandang etika agama.
“Harus ada tambahan Abdu di depan, menjadi hamba Allah. Seperti asmaul husna kan harus ada tambahan ‘abdu’-nya seperti nama saya Abdusshomad,” ujar Ketua Umum MUI Jatim KH Abdusshomad Bukhori kepada wartawan di Hotel Garden Palace Surabaya, 24 Agustus 2015.
Abdusshomad menggambarkan, penambahan kata ‘abdu’ menunjukkan makna bahwa seseorang merupakan hamba. Dengan begitu, tak menampakkan sifat-sifat ketuhanan yang mustinya hanya dimiliki Tuhan. “Tuhan kan terjemahan dari Illah dalam bahasa Arab. Memang bersifat umum, tapi kalau dita’rifkan di dalam Islam itu menjadi Allah,” ujarnya.
sumber : Tempo
loading...
0 Response to "MUI : Pria bernama "Tuhan" bisa Syirik"
Post a Comment